Header Ads

http://www.juragancasino.com/

Akhirnya Terkuak, Alasan Kaca Spion Sepeda Motor Dibuat Lebar

Akhirnya Terkuak, Alasan Kaca Spion Sepeda Motor Dibuat Lebar


Juragan Casino -Tak sedikit pengendara motor mengganti kaca spion bawaan pabrik. Selain ukuran yang terlalu lebar dan besar, kaca spion diganti karena pengendara ingin tungganannya lebih lebih keren dan sangar.

Spion yang besar dan lebar memang membuat sepeda motor kurang nyaman saat bermanuver di tengah-tengah kemacetan lalu lintas.
Dikutip dari Suzuki, Sabtu, 9  Februari 2019, penggantian kaca spion ini tidak direkomendasikan. Sebab, penggantian ini berisiko mengurangi atau menghilangkan fungsi kaca spion motor.
Kamu harus tahu bahwa kaca spion bawaan pabrikan sudah dirancang sesuai dengan spesifikasi motornya. Posisi riding tiap motor tidak sama.
Ada yang duduk tegak, ada juga yang dengan posisi badan sedikit menunduk. Lebar setang tiap motor juga tidak sama. Itu alasan derajat kemiringan kaca spion sudah dirancang supaya tidak sulit dilihat oleh pengendaranya.
Contohnya, kalau spion motor memiliki lebar 15 centimeter (Cm) kemudian diganti dengan kaca spion yang lebarnya hanya 10 Cm, maka bisa dipastikan kondisi jalan di posisi belakang pengendarai akan sulit atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Cuma tangan pengendara saja yang mungkin tertangkap oleh pantulan kaca spion.

Kaca Spion Bisa Permudah Kamu `Nyelip`

Di sisi lain, spion motor bawaan pabrik bisa sangat berguna ketika dipakai untuk selap-selip di kemacetan lalu lintas. Mengapa?
Desain kaca spion standar pabrikan mayoritas lebih lebar dari setang motor. Kalau ingin berkendara di tengah dua mobil yang merayap, pengendara bisa lebih pasti memperkirakan bisa atau tidaknya setang melalui kaca spion tersebut.
Kaca spion sudah menjadi salah satu unsur keamanan yang penting. Karena naik motor itu sudah pasti punya risiko jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mengendarai mobil. Cara aman berkendara di jalan, ya, pengemudi harus rajin memantau kondisi lalu lintas di belakang lewat dua kaca spion di yang ada di setang.

Heboh Spion Motor Chopper Presiden

 Aksi touring Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sepeda motor Chopper menarik perhatian warganet di jejaring sosial. Dengan menunggangi sepeda motor modifikasi, Jokowi menjelaskan dua lokasi di Sukabumi untuk melihat langsung program padat karya.
Selain bergaya ala biker dengan jaket model Dilan yang lagi trendy, penampilan Jokowi juga menuai kritik dari netizen.
Kali ini, kaca spion motor Jokowi yang disorot. 
Dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, Senin 9 April 2018, humas Polri mengunggah foto Jokowi yang sedang mengendarai sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper, ketika melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi. Ditemani dengan beberapa menteri dan puluhan bikers, mantan wali kota Solo ini menggeber kuda besi berwarna emasnya.
‘Jadi, supaya diketahui kalau kita pingin naik motor, spionnya harus ada, seinnya ada, lampunya ada, (pelat) nomor nya ada, semuanya ada. SIM-nya juga ada. Jadi, harus komplit semua.’ Ir. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. #thebestPol #polrihumanis #polriPromoter @jokowi,” tulis @divisihumaspolri.
Unggahan ini justru mendapatkan sorotan tajam dari warganet. Mereka mempertanyakan sepeda motor modifikasi, mulai dari knalpot yang bising, pelat nomor sampai spion.
Khusus spion, warganet bertanya-tanya tentang dua kaca spion yang dipasang “tidak semestinya”, yaitu menghadap diri pengendara.
“Spionnya nggak standar, om..kenalpot juga. Kalo ane yang jalan pasti kena tilang,” komentar pemilik akun @jazulidoank.
Gak cuma komplit, tapi fungsi. Spion nggak fungsi (liat badan sendiri), lampu kayanya mati, spakbor nggak ada, knalpot ke atas (nyembur ke muka pengendara belakang), dll. Mungkin bapak yang terhormat lebih tahu,” tulis @praburangga.
"Jadi supaya diketahui kalau kita pingin naik motor, spionnya harus ada, seinnya ada, lampunya ada, (pelat) nomornya ada, semuanya ada. SIM-nya juga ada, jadi harus komplit semua." Ir. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. #thebestPol #polrihumanis #polriPromoter @jokowi

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.